Jumat, 30 Oktober 2015

Sajak Tak Berarah







kau adalah emas
berkilaunya engkau tak terelakan
dan memang
tak ada alasan untuk tidak jatuhkan hati padamu

kutahui ku tak selamanya jenaka buatmu
dan bukan hanyaku pula penghiburmu
tapi dengan beribu cara dan beribu badut
ku meng-kikukan diri hanya demi melihat emasnya senyumu

senyummu selalu sederhana
terlalu sederhana untuk seorang engkau
dengan nanar penuh harap
aku ingin selalu menjadi alasan mengapa kau tertawa

bulan pun tersenyum lagi
di saat selarut ini
aku masih mengadu hal yang sama
mengadu bahwa aku bangga dengan aku yang punyai kau

andai mereka bisa berkata
mungkin mereka akan bosan
dan berkata
kau sudah beribu kali mengadukan hal yang sama

aku ingin menjadi alasan
agar
setiap kali kau memikirkan ada apa dengan dirimu
akulah alasannya
tak terlepas itu hal baik atau sebaliknya

dan ijinkan aku
disela sajak yang semakin tak berarah ini
aku sampaikan inginku
menjadi sosok yang juga membuatmu bangga akan aku

kau adalah emas
dan aku ingin
dengan adanya aku
kita meng-emas bersama

dan kepada pagi yang sedang ku nanti
semoga mentari pagi masuk ke sudut kamarmu
dan tak sengaja membangunkamu
dengan membawa pesan sajak tak berarah ini

-"Sajak Tak Berarah", puisi karya dicky-

Sabtu, 16 Mei 2015

Malam Mengerti








mengerti
layaknya khalayak ramai berteduh
ketika mereka menyadari
bahwa langit mulai mendung

mengerti
bagaikan orang orang berhamburan keluar
sesaat sebelum jam 12 malam
di malam tahun baru

mengerti
seperti malam yang kian menyunyi
seakan ia mengerti
bahwa banyak manusia yang butuh tidur saat ini

tapi aku tidak mengerti
disaat malam kini mulai mengiring terlelapnya semua orang
aku masih saja tak kunjung terlelap
entah apa dan entah mengapa

malam seperti berseru pada tubuh ini
dia berkata
tidurlah, hari ini sudah cukup larut dan sudah waktunya kau terlelap
seakan mendengar akupun menghiraukan walau begitu gaduh rasanya

malam begitu mengerti saat itu
tapi aku masih saja tak kunjung terlelap
apa ini sebuah ketidakmengertianku?
atau ketidakmengertian malam?

mengalah bukan berarti kalah
tapi mengalah adalah salah satu bentuk mengerti
percayalah
aku tidak semengerti ini tanpa mengalah

kepada engkau yang sedari tadi menungguiku terlelap
maafkan
bukan aku kalah tapi memang ini sebuah keharusan
yang dimana masih banyak seutas haru yang sebenarnya ingin aku bagikan kepada engkau

dan saat ini aku memilih kalah untuk menang
memilih menerima untuk mengerti
tidurlah kau yang sedari tadi terjaga
kau pun butuh sejenak waktu beristirahat

banyak waktu yang kau habiskan
dengan terjaga menunggui orang yang terjaga
dan sekarang sudah waktunya
kita terlelap dan tugasmu sudah baik, malam
kepada malam yang sudah mengajarkanku mengerti
terimakasih

-"Malam Mengerti", puisi karya dicky-

Selasa, 06 Januari 2015

Bulan Tak Akrab Malam Ini









bulan tampak tak akrab malam ini
rasanya dia tampak memusuhi malam
entah apa yang sedang ia pikirkan
nampak murung berbalut awan yang menebal

ia ada tapi serasa tak ada
seakan ia sembunyi dibalik dedaunan
sinarnya memancar dari celah ranting yang terbuka
ia tersembunyi tapi bebas dalam kebebasannya

malam makin menyunyi acap kali jam bergulir
semakin malam rasanya semakin senyap
bulan tak pernah kesepian
walau menyinari semalam suntuk sendiri

kesendirian tak pernah mengusiknya
rasa ingin redup tapi belum saatnya
setianya tak membuat ia lelah
untuk menunggu pagi yang tak lama lagi

bukan tak akrab tapi aku mengerti
ia sedang asyik bersama malamnya
ditemani bintang berkerlip
ia tak sendirian


-"Bulan Tak Akrab Malam Ini", puisi karya dicky-

Jumat, 02 Januari 2015

Menjadi Lebih









waktu ke waktu semakin berjalan
tak sedikit yang ku sia-siakan tiap detiknya
hanya dengan duduk termangu bertatapkan kekosongan
aku tak membuat waktu bernilai

angin angin tersepoykan
membawaku kedalam yang semakin mendalam
terbesitkan inginku dalam diamku
dalam diam aku sisipkan pengharapan

detik berdetak dengan riangnya
jam berganti jam dengan jenakanya
hari berganti hari
dan tahun pun berganti tahun

laju waktu tak mampu diterbalikan
biarkan ia melaju sebagai mana mestinya kata maju
layaknya terbit berganti terik
dan terik pun berganti benam

di tahun yang baru ini
aku harapkan tak banyak yang harus diperubahkan
tak harus pula banyak waktu yang disia-siakan
hanya saja berubah menuju baik dan melaju pada kebaikan
itu harapan yang kini ku kencangkan
di sela waktu yang ku sia-siakan ini

dalam diamku
aku bergumam
aku
harus menjadi lebih baik lagi

-"Menjadi Lebih", puisi karya dicky-