Minggu, 01 April 2018

Dunia, Berlalu, Bahagia


        






        Setelah hampir seperempat dua tahun, kini semuanya mulai menuju baik. Perihal dunia yang belakangan ini berusaha ku tinggalkan, akhirnya benar-benar sudah ku tinggalkan. Memang bukan perihal mudah. Tetapi banyak yang berkata saatnya untuk temukan tujuan baru. Terlepas apapun halnya itu, tetapi ku yakini itu tujuan yang baik. Entah untuknya dan ku ingini bukan hanya “entah” untukku.
          Jika dipikir-pikir cukup melelahkan menjadi sedih. Walau memang tak bisa semena-mena disingkirkan, tetapi untuk sadar bahwa ini tak boleh berlarut pun itu sudah cukup baik. Terutama untuk semua yang telah terjadi. Tentang pengusahaan yang tak pernah dianggap usaha, ataupun hal-hal yang diabaikan dan terabaikan. Lelah takkan pernah ada tepinya. Tetapi ketika kita memutuskan untuk menepi, lelah takkan pernah menghalangi.
          Hingga pada akhirnya kini ku temukan duniaku yang baru. Setelah beberapa forum ku menjabarkan akhirnya mereka menjadi duniaku yang mari kita sebut saja itu baru. Mengapa forum? karena itu rahasia. Rahasia yang mencoba dirahasiakan oleh orang-orang yang sebenarnya tak pandai menyimpan rahasia tetapi tetap berusaha untuk membuat itu tetap rahasia dengan cara yang sungguh tidak rahasia. Ingin bukti? Memang kalimat tadi belum cukup menjelaskan? Tetapi yang terpenting kini perlahan ku temukan aku yang baru. Aku yang lebih siap untuk bergegas pergi walau mungkin masih entah kemana arahnya, tetapi setidaknya aku ingin berlalu. Meninggalkan apa-apa yang selama ini sudah terlampau membawaku ke jurang peratapan tanpa penghentian. Ataupun hal yang pernah membawaku terbang setinggi mungkin sehingga membuatku tak sadar bahwa jatuh adalah hal yang juga mungkin. Sudah saatnya aku berhenti dari semua itu.
           Tak pernah cukup jenaka apa yang ada di setiap tulisan yang ada disini. Jenakanya, aku pernah seberusaha itu membuat jenakaku sendiri. Walau memang seperti apa yang ku katakan sebelumnya. Tak pernah berhasil. Tak jarang pula aku menyayangkan aku yang tak bisa menjadi sejenaka itu atau bahkan semenyebalkan itu. Sehingga ku pernah kuasa membuat hati merasa jenuh dengan aku yang terlalu tak menyebalkan. Ku semogakan diriku tidak seperti itu lagi. Terlepas dari semua itu, ku bersyukur aku pernah menjadi jenaka bagi siapa saja yang menganggapku sejenaka itu, bukan semembosankan ini.
          Sudah saatnya berkemas, saatnya bergegas. Mencari tuju yang baru. Yang tentu tak bisa didapatkan tanpa adanya usaha mencari. Tapi aku pun tak mau terburu-buru. Jalanku masih tertatih, kaku dan tak seluwes dulu. Masih butuh waktu untuk sampai akhirnya kudapati diriku menemukan tuju yang baru. Aku tak mau pula terlalu seberusaha itu. Karena ku tahui semakin keras ku mencoba, semakin keras pula tekanan yang ku berikan kepada diriku sendiri sehingga ketika ku lelah di tengah sebuah pencarian, aku akan kesulitan karena aku sudah terlampau tak kuasa untuk menolong diriku sendiri. Biarlah mengalir, biarkan angin membawa semua sedih lelah ini dan menuntunku ke suatu hal yang baik dengan mengajariku berjalan dengan lebih baik. Setelah jatuh kemarin ku tak pernah sebegini yakin. Ku harap, memang ini sudah saatnya.       
          
         
          Untuk semua yang membaca ini, ataupun untuk yang tak sengaja menemukan ini diujung keputus asaan kalian searching di google. Atau untuk orang-orang yang sengaja mengklik link yang ada di sebuah bio yang ada di sosial media, ku hanya harapkan kalian semuamuanya bahagia. Karena bahagia juga butuh hal yang diusahakan. Berusahalah untuk mendapatkan bahagia kalian. Tentunya cara berusaha apapun dilumrahkan untuk itu. Asal ingat! Jangan pernah bahagia kalian itu bersumber pada perbuatan buruk yang kalian sengaja lakukan pada seseorang. Kita semua berhak bahagia, tetapi oranglain tak berhak kita sakiti untuk kebahagiaan kita sendiri. Bahkan jika mereka yang meminta sekalipun. Jangan.
         

Just noted one thing!
          “All of us deserved to get our own happiness with any ways we wanted. But that doesn’t mean we can do something bad to the others to get ours. Just keep going in our own track and keep feel grateful on everything. And let God shows us what’s the best thing that we deserved.”  
-dicky-


So see ya on the other post, guys!







- Dicky Ramdhani -